TAHUN 2091: DAFTAR FOMOTOTO JADI SYARAT WARGA NEGARA?

Tahun 2091: Daftar Fomototo Jadi Syarat Warga Negara?

Tahun 2091: Daftar Fomototo Jadi Syarat Warga Negara?

Blog Article

Jakarta, tahun 2091.

Udara tidak lagi segar, tapi dikontrol oleh sistem pendingin kota otomatis. Manusia tidak lagi harus bekerja keras—semua digerakkan oleh mesin, algoritma, dan kecerdasan buatan. Namun satu hal yang tetap ada: manusia tetap butuh hiburan.

Dan di tengah dunia yang nyaris dikendalikan teknologi, muncul satu fenomena aneh: syarat administrasi baru untuk menjadi warga aktif Republik Digital Nusantara adalah…

daftar Fomototo.


Peraturan Baru dari Pemerintah Digital

Peraturan itu datang tiba-tiba. Surat edaran dari Dewan Emosi Nasional (DEN) menyebut bahwa untuk menjaga kestabilan psikologis masyarakat, setiap warga harus mengalokasikan minimal 20 menit sehari untuk bermain puzzle ringan di Fomototo.

“Kami menemukan bahwa aktivitas ringan seperti ini menurunkan tingkat stres, memperlambat penuaan otak, dan meningkatkan toleransi sosial,” kata Juru Bicara DEN dalam konferensi hologram.


Reaksi Warga: Antara Bingung dan Bersyukur

Tidak semua orang langsung mengerti.

“Ini semacam sensus atau program hiburan nasional?” tanya Pak Rahmat, usia 75, yang masih pakai kacamata fisik di tengah generasi lensa digital.

Tapi anak muda cepat menyesuaikan diri.

“Puzzle-nya chill banget. Gak ada iklan. Gak harus top-up. Gua pikir ini cuma game biasa, tapi ternyata bikin gua gak overthinking,” ujar Nisa, 24 tahun, barista robotik.


Daftar Fomototo: Simbol Kesadaran Baru?

Seiring waktu, daftar Fomototo menjadi lebih dari sekadar aktivitas teknis. Ia berubah jadi ritual harian. Sama seperti minum vitamin atau meditasi neural. Warga menjadikan Fomototo sebagai tempat untuk memulihkan kendali atas pikiran mereka.

Bahkan ada gerakan komunitas bernama “Fomo Klasika”, yang menyatukan para penggemar puzzle jadul dan minimalis sebagai bentuk perlawanan terhadap budaya konten cepat dan instan.


Akhir Cerita: Teknologi yang Menenangkan, Bukan Menakutkan

Di dunia masa depan yang segalanya berjalan otomatis dan terlalu cepat, justru yang dicari adalah momen-momen yang lambat dan sederhana.

Siapa sangka, daftar Fomototo menjadi bentuk perlawanan paling damai dari manusia terhadap dunia digital yang terlalu bising?

Bukan dengan demonstrasi. Bukan dengan pemutusan jaringan.
Tapi cukup… dengan memainkan puzzle warna.
Diam-diam. Tapi menyembuhkan.

Report this page